Pendidikan

PELAKSANAAN EVALUASI IPA BERBASIS CBT (COMPUTER BASED TEST) DI SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA


PELAKSANAAN EVALUASI IPA BERBASIS CBT (COMPUTER BASED TEST) DI SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA

 

Abstract

The first step of the IPA evaluation is the teacher collects the test questions file to the exam proctor, the exam proctor is the one who regulates and safeguards all computer- based examination activities, then the student runs the test as explained by the examination committee. The effectiveness and results of computer-based examinations are that the teacher gets the evaluation results from the CBT committee team much faster and precisely, namely when the exam has taken place and the assessment system runs automatically, the evaluation process is more effective, precise, fast and valid. And the last of the objectives of this study is to know the obstacles that exist in CBT-based exams, barriers are divided into two, namely internal barriers and external barriers. Internal barriers for example are: lack of computer units, low quality computers, less than optimal space. External barriers are: unstable internet network, power outages, images on questions sometimes less clear.

 

Keywords: Implementation, evaluation, Computer Based Test, IPA

 

PENDAHULUAN

Menurut Sutrisno (2011), perkembangan teknologi perangkat komputer beserta koneksinya di era globalisasi ini akan mampu menghantarkan peserta didik belajar secara cepat dan akurat, apabila dapat dimanfaatkan secara benar dan tepat. Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Mengapa demikian? Hal ini karena pengembangan pembelajaran berbasis TIK akan memiliki banyak keunggulan, diantaranya yaitu: bahan materi pelajaran menjadi lebih mudah diakses dari manapun, lebih menarik, lebih murah biayanya, dan lebih menghemat waktu belajar peserta didik (Alessi dan Trollip, 2001)

lmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai bagian dari struktur keilmuan (sains) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (prosedur). Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Prinsip dasar dan utama proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna tentang alam sekitar. Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:
1. sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
2. proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
3. produk: berupa fakta, prinsip, prosedur, dan konsep;
4. aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pendidikan di setiap sekolah ada kegiatan penting, yaitu penerimaan siswa baru dan evaluasi akhir tahun pelajaran. Hasil evaluasi akhir ini menghasilkan tingkat pendidikan. Kedua hal ini dijadikan sebagai ukuran bagaimana tingkat pemasukan dan pengeluaran dari hasil pendidikan. Hasil dari proses belajar dan mengajar dilihat dari nilai suatu proses evaluasi. Sehingga pemantauan peserta didik dapat dilihat secara nyata dalam bentuk sebuah data. bahwa “Evaluasi merupakan kegiatan pengamatan dan penilaian terhadap kinerja serta hasil kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh suatu lembaga itu sendiri secara berkaitan, berkala, merata, jelas dan valid untuk melihat hasil pencaIPAan standar pendidikan”.Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, untuk mrngubah sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir (sadullah, 2007:55).

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif untuk mengembangkan potensidirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlakukan dirinya dan masyarakat. Seperti yang baru diterapkan di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA. Pengembangan dan penerapan CBT dalam evaluasi pembelajaran IPA di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA baru dimulai pada tahun 2018, setelah diberlakukan Ujian Nasional (UN) dengan memakai komputer yang diberlakukan oleh kemendikbud pada tahun 2014. Karena UN sudah dilaksanakan secara online, madrasah melaksanakan program baru yaitu dengan aplikasi Computer Based Test (CBT) dipergunakan untuk ujian semester atau Ujian Akhir Semester (UAS). Hal ini yang ingin peneliti teliti, yaitu melakukan penelitian tentang pelaksanaan dan penerapan Computer Based Test (CBT) dalam evaluasi IPA di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui  pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPA berbasis CBT di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA 2) Untuk mengetahui efektifitas dan hasil pembelajaran IPA di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA 3) Untuk mengetahui Hambatan dan Kendala evaluasi Pembelajaran IPA di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA.

 

METODE

Untuk pengamatan ini penulis memakai pendekatan penelitian kualiitatif yaitu suatu prosedud penelitian yang membuahkan data berupa kitabah dan prilaku yang dicermati dari target itu. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang hasilnya diperoleh berdasarkan model kualitatif, strategi dan paradigma implementasi. Perspektif, strategi dan model yang dikembangkan sangat berbeda. Karena itu tidak mengherankan jika ada hipotesis bahwa penelitian kualitatif banyak hal bagi banyak orangStrategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian lapangan atau studi kasus, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Deskriptif digunakan agar mampu memahami dan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang terkait dengan Penelitian ini. Penelitian kualiitatif ini juga disebut dengan metode peneliitian natural karena penelitian itu dilaksanakan dengan kondisi yang alami disebut juga metode etnograpi, karena awalnya metode ini lebih digunakan untuk penelitian bidang antropolog budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul lebih bersifat kual (Prastowo, 2012:22). Penelitian kualitatif juga sebagai alat penelitian yang mana banyak menghasilkan data-data yang deskriptiv, hasilnya berupa perkata atau kata-kata yang tercantum dan tertulis atau dari lisan orang dan juga tingkah laku yang di teliti dan juga di amati. Devinisi itu lebih tertuju dan menitik fokuskan kepada bagian data yang dijadikan satu dalam pengamatan dan penelitian yaitu data deskriptiv kualitatv. Ppenelitian kualitatif merupakan peneliitian yang temuaannya diipperoleh berdasarkan hasil, strategi dan pelaksanaan model dan cara secara kualiitatif. Perspektif, strategi dan model yang dikembangkan sangat beragam. Sebab itu tidak mengherankan jika terdapat anggapan bahwa, Qualitative research is many thing to many people (Masykuri, 2002:50).

Penelitian kualitatif ialah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif ini berupaya mengembangkan penglihatan mereka yang diperiksa yang valid dan jelas, disusun dengan kata-kata, gambaran dan rumit. pengertian ini lebih melihat pengertian emik dalam penelitian yakni melihat sesuatu dalam membangun pandangan subyek pengamatan yang jelas, disusun dengan kalimat, gambaran. Bogdan dan Taylor (Molong, 2008:4) mendefiniskan pengamatan kualitatif ialah pengamatan yang menerbitkan data deskriptif berbentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang dapat diamati. Definisi tersebut lebih menjurus pada jenis data yang didapatkan dalam penelitian yakni data dekriptif kualitatif. Sementara Kirk dan Miller (Prastowo, 2012:22). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam As-Sunnah bagik Nyaka. Sekolah ini terletak di desa Bagik Nyaka Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Alasan memilih penelitian di lembaga tersebut karena kondisi evaluasi berbasis komputer (CBT) tergolong masih baru diterapkan di lembaga ini, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Evaluasi Berbasis CBT (Computer Based Test) di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA”. Untuk memperoleh data penelitian, seorang pengamat bisa memakai beragam dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data sangat amat dihasilkan oleh jenis data yang akan disatukan. Pada umumnya peniliti tidak hanya memakai satu jenis teknik saja untuk memperoleh data dan informasi , karena data yang dicari tidak hanya satu jenis tetapi berbagai dan beraneka data. Adapun pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan, yaitu suatu pengamatan yang dilaksanakan dengan datang langsung ke lokasi penelitian.

Untuk mendapatkan data-data lapangan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1) Observasi adalah yang diperoleh dilokasi  tentang pelaksanaan, tingkah laku, tindakan, percakapan, interaksi tiap individu, organisasi atau masyarakat atau sisi lain dari pengalaman masyarakat yang diteliti. Teknik observasi ini dipakai untuk mencari data dari informasi yang berupa kejadian, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. 2) indepth interview (wawancara mendalam) Teknik wawancara mendalam (indepth interview) pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan teknik wawancara lainnya. yaitu kepala madrasah dengan melakukan obrolan langsung dan bertemu atau bertatap muka. Target dalam intervie dan penelitian ini adalah sebagai orang kepala Madrasah Aliyah Daruttauhid Malang dan guru guna memproleh data yang diperlukan oleh peneliti yaitu tentang evaluasi berbasis CBT, mulai dari pelaksanaannya, kelebihan dan kekurangannya. Tiga metode ini yang dituju dan dijelaskan peneliti dalam interview ini, karena dengan ini peneliti dapat dibilang sempurna. Apabila telah melaksanakan seperti pendekatan yang digunakan oleh pengamati dalam mendePenelitiankan data yang didapat dari responden dan berikutnyaa digunakan sebagai patokan atau contoh atau bahan pernyataan kepada kajian-kajian teori yang menjabat refrensi. 3) Dokumentasi adalah metode penyatuan informasi yang diperoleh dari dokumen, yaitu peninggalan atau contoh-contoh yang tertulis. Dokumen ialah tulisan peristiwa yang sudah lampau. Adapun teknik analisis data ialah suatu proses mengelompokkan dan menyusun data ke dalam struktur, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat dihasilkan tema dan dapat dijadikan hipotesis kerja yang disarnkan oleh data (Moleong, 2006:281).

Untuk menganalisis data dalam penelitian kualtitatif selama terjun dilapangan, peneliti menggunakan teori model Milless dan Hubberman. Menurut Milless dan Hubberman (2007:16), analisis data kualitatif adalah suatu pelaksanaan analisis yang tersusun dari tiga jalur pengamatan yang terjadi secara serentak, yaitu Reduksi data, display data penyajian data, penarikan kesimpulan dan verivikasi. 1) Reduksi Data berarti membuat ringkasan, menunjuk tema, membuat kategori, dan pola tertuju jadinya memiliki arti. Reduksi data merupakan bentuk analisis untuk memperjelas, memilih, menitik tujukan, mmbuang dan menata data kearah pengambilan keringkasan. Melalui program reduksi data yang relevan yang ditata dan disistematisasikan kedalam pola dan kategori tertentu, sedangkan data yang tidak dipakai dibuang. 2) Display Data ialah cara menyertkan data, data setelah dilakukan reduksi data. Penyajian data dalam penelitian kuallitatif ini dilakukan dalam bentuk bentuk ringkasan dan ikhtisar, bagan dan tabel, hubungan antar kategori-kategori. Selain itu, penyertaan data dapat pula dilakukan dalam gambar tabel, grafik, charta dan yang lainnya. Data yang disertakan perlu ditata dan disusun secara sistematis sesuai ketentuan tertentu seperti susunan, konsep, kategori, pola dan lain-lain sehingga menjadi gampang da mudah dimngerti oleh si pembaca. 3) kesimpulan Langkah berikutnya setelah penyertaan data ialah pengumpulan kesimpulan, ringkasan dan verifikasi.

Pada penelitian kuallitatif, ksimpulan yang diambil masih bersifat sementara dan bisa berubah-ubah, sehingga dapat berubah-ubah setiap saat dan setiap waktu apabila tidak ada didukung bukti-bukti dan contoh-contoh yang kuat dan jelas. Tetapi apabila kesimpulan dan ringkasan yang sudah digunakan didukung dengan bukti-bukti dan contoh-contoh yang benar atau tetap, maka ringkasan yang digunakan bersifat kredibel. Keabsahan Temuan, penellitian ini, untuk mengetes kebenaran data memakai cara sebagaumana yang dijelaskan oleh moleong yakni : 1) penelitian lebih utama, Untuk mengoreksi dan mengetahui kebenaran data yang didapat dari hasil obsservasi, interviiew, wawancara, dan dokumentaswi. Maka peneliti melaksanakan penelitian dan pengamatan secara maksimal dan lebih lama kepada data yang ada dan lengkap supaaya hasil dari pengamatan ini benar-benar faktual. 2) Wawancara lebih menndalam, Yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan maksud untuk mengetahui secara detail masalah- masalah obyek yang diteliti supaya hasil yang diperoleh benar-benar dapat dipertanggung jawabkan faktual. 3) diiskusi bersama teman ahli Selain pengamat melakukan pengamatan lebih panjang dan wawancara lebiih mendalaam, peneliti juga sharing dan berdiskusi dengan teman-teman yang peneliti layak untuk diambil keterangan secara informasi yang berkaitan dengan judul penelitian ini. 4) Triangulasi, Triangulasi data dengan pengamatan yang dipantau oleh teman sejawatt, serta pihak- pihak dan oknum-oknum lain telah mengetahui penelitian ini. Ppenyajian dataa dengan kecukupan rujukan dilaksanakan dengan membaca atau menelaaah rujukan-rujukan dan submber-sumber data dan sumber pustaka yang sesuai dan relevan dengan permasalahan penelitian secara berkali-kali supaya mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang sesuai dan memadai.

 

PEMBAHASAN

Dalam proses pelaksanaan evaluasi berbasis komputer berbeda dengan evaluasi atau ujian secara manual (Ujian menggunakan kertas/PBT). Hasil pelaksanaan evaluasi berbasis komputer (CBT) berkaitan sangat dan erat dengan prroses penilaian hasil evaluasi. Proses evaluasi berlangsung dengan cepat, baik dan tepat. Selepas siswa ujian menuntaskan ujiannya lalu mereka keluar atau log out dari aplikasi CBT, maka laangsung. Berdasarkan poin dari observasi dan wawancara evaluasi berbasis komputer memberikan dampak yang baik diberbagai tingkatan. walaupun itu terhadap guruu, murid, maupun lingkungan madrasah. Nilai positif itu antara lain dari segi kalkulasi keuangan, karena tidak membutuhkan perbanyak soal ujian dan komputer yang saatt ini dipakai bisa digunakan di tahhun-tahun mendatang. Dari segi estimasi waktu alan lebih efektiif, cepat tepat. Dan keuntunbgan lainnya ialah hasil evaluasi yang dapat diketahui dan di bagikan secara laangsung setelah evaluasi atau ujian berlangsung. Pada pelaksanaan evaluasi IPA berbasiis CBT ini setiap madrasah dan madrasah tentunya tidak sama dan berbeda-beda, walaupun terkadang ada beberapa yang samaan. Karena pada posisi ligkungan yang sama atau berbeda pada suatu sistem yang sama. Waktu pelaksanaan Evaluasi pembelajaran IPA adalah ketika masuk hari-hari atau masa-masa ujian berlangsung, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud dan Evaluasi yang di adakan di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA terdapat dua sesi yaitu, evaluasi harian, evaluasi semester ganjil, dan evaluasi semester genap (evaluasi kenaikan kelas). 

Evaluasi semester ganjil dan evaluasi semester genap (evaluasi kenaikan kelas) dilaksanakan sesuai dengan kalender yang sudah di tentukan oleh Kemendikbud. Evaluasi berbasis komputer terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1) aplikasi CBT murni digunakan sekolah dan tidak ada kaitannya dengan luar (pemerintahan pendidikan) yang mana ini sifatnya bebas, 2) aplikasi UNBK, ini yang mengadakan Kemendikbud, dan sudah di singkronisasi dengan pusat, 3) aplikasi UNBK, bagian ini terkait dengan kementrian pendidikan nasional (diknas), seluruh jadwal dan sebagainya sudah di atur oleh diknas. Salah satu alasan mengapa SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA mengimplementasikan ujian berbasis komputer (CBT) dalam pelaksanaan evaliuasi pembelajaran IPA adalah agar meminimalisir penggunaan kertas sebagai media dalam evaluasi pembelajaran. Dan juga sangat menghemat dalam anggaran pengeluaran dalam melaksanakan evaluasi. Dengan adanya ujian berbasis komputer ini, ujian menjadi lebih efektif dan hasilnya pun jauh lebih baik dari pada ujian berbasis kertas (ujian pada umumnya), karena untuk menentukan nilai dan hasil ujian bisa menjadi lebih cepat, tepat dan valid Computer Based Test (CBT) membantu banyak lembaga untuk meminimalisir kebutuhan dan kegunaan anggaran yang selama ini banyak untuk mempersiapkan lembar soal, dengan CBT sekolah tidak perlu lagi menyiapkan banyak lembaran-lembaran kertas untuk membuat soal dan lembar jawaban. Ujian berbasis komputer membuat kinjerja guru semakin ringan, ringan disini ya, guru tidak lagi sulit dan lama-lama dalam menilai ujian, karena dengan CBT nilai ujian sudah bisa diketahui dengan ceoat, karena sudah terproses melalui server yang nantinya akan otomatis mengeluarkan nilai secara tepat Fasilitas CBT juga bisa digunakan berkali-kali tiap tahunnya, hanya tinggal memerlukan perawatan yang ekstra larena berkaitan dengan barang elektronik.

Salah satu alasan mengapa SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA mengimplementasikan ujian berbasis komputer (CBT) dalam pelaksanaan evaliuasi pembelajaran IPA adalah agar meminimalisir penggunaan kertas sebagai media dalam evaluasi pembelajaran. Dan juga sangat menghemat dalam anggaran pengeluaran dalam melaksanakan evaluasi. Computer Based Test (CBT) membantu banyak lembaga untuk meminimalisir kebutuhan anggaran yang selama ini banyak untuk mempersiapkan lembar soal, dengan CBT sekolah tidak perlu lagi menyiapkan banyak lembaran-lembaran kertas untuk membuat soal dan lembar jawaban. Fasilitas CBT juga bisa digunakan berkali-kali tiap tahunnya, hanya tinggal memerlukan perawatan yang ekstra larena berkaitan dengan barang elektronik.

Keuntungan ujian berbasis komputer juga ketepatan waktu, baik ketika melaksanakan ujian maupun penilaian setelah berakhirnya ujian. Ujian berbasis computer juga sangat berguna dan bermanfaat bagi sekolah itu sendiri, karena nantinya sekolah bisa jauh menghemat anggaran pengeluaran dalam melaksanakan ujian, baik itu ujian sekolah, ujian kenaikan kelas, ujian harian, ujian bulanan, ujian akhir semester dan lain-lain. Jika ujian menggunakan kertas (Paper based test) atau PBT waktu yang digunakan tidak bisa berjalan terkadang tidak dengan tepat, karena masih saja terdapat delay atau keterlambatan waktu dalam mengerjakan soal ujian. Evaluasi berbasis komputer juga sangat mempemudah dan membantu guru dalam proses ujian dan evaluasi pebelajaran, guru tidak perlu lagi mengevaluasi soal, guru menerima hasil yang dicetak oleh wali kelas melalui server ujian. Sesuai dengan teori tersbut para guru IPA di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA merasa terbantukan. Karena guru tidak lagi mengkoreksi satu persatu soal-soal ujian siswa, sistem korreksi yang sudah auto dan otomatis dapat denngan gampang dan mudah menetukan hasil evaluasi dan ujian. Pennentuan hasil evaluasi akhir, berkaitan dengann nilai rata-rata, ataupun nilai paling tinggi atau terendah dapat diketahuii dengan cepat dan diperoleh secara detail.

Dalam pelaksanaan Evaluasi berbasis komputer (CBT) terdapat kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang terjadi, peneliti membagi hambatan/kendala menjadi dua bagian, yakni kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal antara lain ialah :

1) kurangnya unit komputer,

2) ruangan komputer yang kurang memadai,

3) siswa yang belum bisa mengaplikasikan komputer,

4) masih menggunakan komputer lama.

Dan kendala eksternal antara lain ialah :

1) gangguan arus listrik (pemadaman),

2) jaringan internet yang tidak stabil,

3) gambar pada soal terkadang terlihat kecil.

Keuntungan ujian berbasis komputer juga ketepatan waktu, baik ketika melaksanakan ujian maupun penilaian setelah berakhirnya ujian. Jika ujian menggunakan kertas (Paper based test) waktu yang digunakan tidak bisa berjalan dengan tepat, masih saja terdapat keterlambatan waktu dalam mengerjakan soal ujian. Kendala yang kami hadapi biasanya ya jaringan internet yang terkadang masih lemot, komputernya juga yang masih belum standar tinggi, siswa yang terkadang masih bermain-main dengan komputer, ya namanya siswa pondok mas, jadi kalau mereka melihat barang elektronik kan ya langsung aneh dan keinginan nya masih suka bermain-main, karena memang mereka dilarang membawa alat elektronik, jadi ketika mereka dikasih kesempatan mengoperasikan alat elektronik langsung di main-mainkan terlebih dahulu. Tapi kami selaku guru juga sangat senang dan ingin terus bisa mengembangkan evaluasi berbasis CBT ini. Agar tidak kalah dengan sekilah-sekolah yang lain. Evaluasi berbasis komputer juga sangat membantu guru dalam proses evaluasi pebelajaran, guru tidak perlu lagi mengevaluasi soal, guru menerima hasil yang dicetak oleh wali kelas melalui server ujian. Sesuai dengan teori tersbut para guru IPA di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA merasa terbantukan. Karena guru tidak lagi mengkoreksi satu persatu soal-soal ujian siswa, sistem koreksi yang sudah otomatis dapat dengan mudah menetukan hasil ujian. Penentuan hasil akhir, berkaitan dengan nilai rata-rata, ataupun nilai paling tinggi atau terendah dapat diketahui dengan cepat dan diperoleh secara detail.

 

SIMPULAN

Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis Computer Based Test (CBT) yang harus dan perlu di organisasikan adalah sumber dayanya , yaitu dari guru dan para peserta didik. Hal-hal yang dilaksanakan ketika proses pelaksanaan evaluasi atau ujian berbasis komputer adalah : 1) guru memberikan prosedur cara mengaplikasi program CBT, 2) menggunakan browser, 3) login menggunakan username dan password yang sudah disediakan, 4) mengerjakan ujian sesuai dengan petunjuk yang sudah ditentukan, 5) setelah mengerjakan ujian, siswa logout dari program CBT. Efektifitas dan hasil pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPA berbasis CBT di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA Menurut keterangan yang peneliti dapat dari Proktor CBT di SMP ISLAM AS-SUNNAH BAGIK NYAKA, bahwasanya sebelum melaksanakan evaluasi CBT, para guru mata pelajaran membuat soal ujian yang kemudia dikumpulkan dalam bentuk file dan di kumpulkan kepada Proktor CBT. evaluasi menggunakan komputer (CBT) tentunya ada kelebihan dan hambatan dalam pelaksanaan nya, berikut beberapa point kelebihan dan kekurangan CBT : kelebihan dari CBT :

1) mengurangi anggaran pengeluaran ujian,

2) Guru mendapatkan hasil evaluasi lebih cepat,

3) sistem penilaian berjalan dan bekerja secara otomatis,

4) guru sudah tidak lagi menilai atau mengkoreki hasil ujian murid,

5) siswa tidak perlu ribet membawa alat-alat ujian. 6) mempercepat proses kenaikan kelas,

7) proses evaluasi lebih efektif, cepat, dan tepat.

 

Kendala CBT ialah :

1) kurangnya unit komputer,

2) ruangan yang kurang maksimal,

3) siswa yang belum bisa komputer,

4) jaringan yang kurang stabil,

5) masih menggunakan komputer yang berkualitas rendah,

Evaluasi berbasis komputer memberiikan maanfaat yang banyak dalam dunia sekolah, terkhususnya dalam evaluasi pembelajaran. Computer based test atau CBT menghasilkan proses evaluasi pembelajaran IPA jauh lebih efektiif, efiisien, dan valiid dibandibgkan menggunakan dan melakasanakan ujian menggunakan kertas (Paper Based Test). Pelaksanaan evaluasi atau ujian berbasis computer nantinya akan terus dikembangkan dan di laksanakan di hamper tiap-tiap sekolah melaksanakan ujian berbasis computer. Sekarang ini, masih sekitar 60 persen sekolah yang menggunkana ujian berbasis computer.

 

DAFTAR RUJUKAN

Bakri, Masykuri, dkk. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Universitas Islam Malang Moleong,, Lexy. 2008. Metodoloogi Penelitiian Kualitatiif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Novrianti, 2014. Pengembangan Computer Based Testing (CBT) sebagai alternatif teknik penilaian hasil belajar, Lentera Pendidikan

Prastowo,, Andi. 2012. Metode Peneliitian Kualiitatif Dalam Perspektiif Rancangan Penelitiian, Yogyakarta : Ar-Ruz Mediia


SHARE :         

© 2022 SMP Islam As-Sunnah Bagik Nyaka